Opini Santuy Tentang Buku "Sementara" by Andre Rianda
Seorang teman berdarah Sumatra memberiku hadiah sebuah buku, kami bahkan terbilang baru saling akrab and i think she is a good person, kami memiliki hobi yang sama yaitu “membaca”. Sebab itu saya suka merekomendasikan buku-buku yang saya baca, i always love the question about “buku apa ya yang bagus?” “What’s your current read?” Or “ceritain dong buku yang udah lo baca”, i always love talk about books.
Her name is Tere, gadis Medan yang nggak Medan banget (menurut saya), bahkan kelihatan seperti orang Solo, you know she such an angel, she is so soft, bahkan mengalahkanku sebagai gadis Jawa wqwqwq. Dia baik dan memiliki pemikiran yang keren, seperti orang-orang Sumatra yang aku kenal.
Balik lagi tentang buku yang tamanku kasih ini, judulnya “Sementara” by Andre Rianda. Orang baik selalu khawatir tentang apa yang ia kasih ke orang lain, takut penerima tidak suka atau hal lain semacamnya. Begitupun temanku ini yang selalu bilang “aku gatau mbak bakal suka bukunya atau enggak”. Padahal aku selalu menghargai apapun yang orang lain kasih, apalagi hadiah yang berbentuk barang, karena mereka sudah meluangkan waktu untuk memilih, mengeluarkan uang untuk membeli barang, maka terpujilah bagi orang-orang yang suka ngasih hadiah untuk orang lain, semoga kebaikan menyertai kalian yaa.
Tentang Buku “Sementara” ini, aku rasa ini buku yang sangat cocok untuk pecinta buku self improvement. Buku ini juga cocok untuk pembaca pemula karena bahasa yang digunakan mudah dimengerti. Banyak nasehat-nasehat yang ada di buku ini, sayangnya aku terlambat menemukannya, padahal aku di 5 tahun yang lalu mungkin sangat butuh bacaan seperti ini, bacaan yang bisa menguatkan, bacaan yang menjadi penghibur, bacaan yang bisa menuntun kita ke arah yang kita mau, bacaan yang cocok banget buat orang-orang yang sedang mengalami quarter life crisis.
Membaca buku ini mungkin terasa seperti ditemani, dipeluk bahkan ditenangkan. Tapi sayangnya buku ini aku baca ketika aku sudah melalui hal-hal yang ditulis di buku ini, jadi sempat ngerasa boring sedikit. Juga bahasa gamblang yang digunakan di buku ini, mungkin sedikit tidak cocok buat pecinta sastra yang hobinya bermain diksi.
Buku ini ada 3 bagian yaitu pagi, siang dan malam. Kalau menurutku aku lebih suka bagian yang malam, karena mungkin agak related yaa. Aku kasih rate buku ini 4/5, coba aja aku bacanya pas lagi masa kuliah mungkin 10/5 untuk buku ini. Aku baca buku ini sekitar 3 jam, and i enjoy every part of this.
Semua tentang selera, termasuk buku. Ada yang suka puisi, ada yang suka fiksi, ada yang suka self improvement dan lain sebagainya. Kita juga tidak bisa memaksakan apa yang kita suka maka orang lain harus ikut suka, kita juga tidak boleh ngejudge bacaan orang lain dan merasa selera kita paling keren. Manusia diciptakan berbeda untuk sharing, untuk saling mengenal dan untuk saling menghargai. Intinya semua buku bagus.
And the end, aku merasa beruntung sudah membaca buku ini, memberi pengalaman baru tentang bacaan, for your information ini buku self improvement kedua yang aku baca, karena bacaanku monoton, kalau nggak novel, essai ya puisi. Nah, kali ini aku keluar dari zona nyaman buat baca buku self improvement, such a great experience.
Komentar
Posting Komentar