Tulisan Pertama di Blog, Assalamualaikum Blog


 

Blog Ayu Datus
foto saya yang pemalu

Selamat pagi, siang, sore atau malam para pembaca, tergantung kapan anda membacanya. Hari ini, untuk pertama kalinya saya menulis di Blog, setelah hampir setengah bulan saya mempelajari cara kerjanya dan serius otak saya sampai kemebul, maklum pentium rendah begitulah teman-teman saya menyebutnya.

Saya adalah manusia yang rajin mempelajari sesuatu jika sedang tertarik, sedikit cerita saja, saat mempelajari cara kerja Blog beserta tethek mbengeknya saya sampai begadang, dan apesnya di sela-sela hari sibuk itu ada satu hari dimana saya sampai mbangkong atau kesiangan. Saya masuk kerja jam 09.00 WIB, dan pagi itu saya bangun di jam 09.08 WIB. Saya merasa seperti yel-yel Ikatan Mahasiswa Banyuwangi "Jenggirat Tangi", jantung saya rasanya seperti mlorot sampai dengkul. Tapi bagaimanapun keadaannya, saya tetap berangkat kerja meski sedikit malu, karena perut juga gak tau malu kalau sudah lapar ia juga enggak sungkan buat berbunyi krruuuk kruuuukkk meski ada banyak orang. Dan pada akhirnya saya yang "tidak pernah" telat berangkat kerja, sekarang menjadi "sudah pernah".

Sejujurnya saya tertarik punya Blog karena saya mengidolakan sosok Agus Mulyani, tulisan-tulisan blio yang penuh kelakar membuat saya jadi pengen ikut-ikutan. Saya pribadi ingin mengelola blog ini dengan trengginas seperti Cak Agus, yah sekedar hiburan saja bagi saya yang suka nulis sedih-sedih. Seperti Cak Agus yang membungkus segala kesedihan menjadi candaan membuat saya merenung dan berhasil menyimpulkan bahwa segala bentuk di dunia ini sebenarnya tergantung sudut pandang kita, saya jadi belajar tidak semua kesedihan ditulis dengan air mata, seperti saya biasanya, ternyata ada juga metode lain seperti yang ditulis Cak Mulyadi ini.

Benar, atas dasar pemikiran saya tadi, panjenengan semua (terutama yang sering baca tulisan saya) tidak akan menemukan Vibe Ayu Datus yang biasa dibalik panggung Darun Rindu itu, ini akan menjadi hal baru bagi saya, mencoba terus ndrenges apapun kejadiannya. Sepertinya seru, dari cara saya mengintip dunia melalui jendela yang sendu akan berubah ketika saya menggeser arah pandangnya menjadi guyonan-guyonan receh. Mungkin akan sedikit sulit, tapi dari situlah saya bisa belajar. Baiklah, sekian pembukaan Blog ini sekali lagi terimakasih dan wabillahi taufiq wal hidayah

Wassalamualaikum Blog :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Letter For My "Orang Aneh"

Doa yang Tertunda, Ustadz Hanan Attaki

Opini Tentang Buku "The Mirror of Mohammed" by Abdul Ghaffar Chodri