Membuka September Bersama Hujan dan Lagu Mangu Fourtwnty
Sepertinya menonton konser akan menjadi kegiatan rutinan saya (asal saya suka artisnya), bisa-bisanya menonton konser tidak semenyeramkan dulu. Saya masih ingat betul bagaimana pertama kali saya berada di tengah-tengah lautan manusia, saat itu alm. Didi Kempot kambali mengudara, banyak cah cidro yang menunggu-nunggu untuk cidro bareng diiringi kendang yang yahud . Saya yang sedari kecil dijejali lagu-lagu Didi Kempot merasa terpanggil, saya memberanikan diri ikut konser meski membayangkannya saja saya dulu tidak sanggup. Benar saja, saat saya berada di tengah-tengah manusia, saya merasa sesak. Saya yang benci keramaian berusaha menguatkan diri untuk tegar berdiri dan berusaha kokoh seperti semen gresik, saya sempat nggliyeng seperti ikan yang habis diobok-obok, ngglele poll. Tapi melihat sekitar, terpampang nyata manusia-manusia yang cek orkesnya, saya menampar diri saya "ayo tus, tahan!!". Saya berusaha menenangkan diri dan melihat ke atas untuk mencari udara, mungkin ji...